|
Depan rumah |
Saya beruntung beberapa tahun yang lalu saya pernah berkerja
di sebuah rumah sakit di wonosbo, jawa tengah. Jika kita mengharapkan suasana
sejuk dengan pemadangan yang luar biasa maka Wonosobo salah satu jawabannya. Bagaimana
tidak dikota kecil berjarak kurang lebih 3 jam dari Yogyakarta ini memiliki
pemandangan alam yang luar biasa dan juga terdapat beberapa tujuan wisata
budaya disini berupa candi-candi kecil di atas gunung dieng.
|
Pemandangan didepan rumah |
Terima kasih untuk rumah sakit tempat ku bernaung, karena di
Wonosobo ini saya diberi sebuah rumah sederhana disebelah masjid rumah sakit
yang sebenarnya rumah takmir masjid. Walau rumahnya kecil, tetapi cukup luas
untuk saya dan sahabat ku agus hidup selama 6 bulan disana. Setiap pagi dan sore
hari jika anda ingin merasakan mandi dengan air kulkas, maka cobalah mandi di
Wonosobo. Air nya sangat jernih dan dingin nya sama seperti air didalam kulkas
yang dapat membuat mati rasa.
Jika kita menilik makanan di Wonosobo maka kita akan
merasakan bahwa hampir semua makanan disini diberi daun kol. Ya, Wonosobo yang
berada di daratan tinggi merupakan penghasil kol yang sangat besar.
Dikanan-kiri jalan di Wonosobo menuju Dieng kita dapat melihat banyak sekali
kebun-kebun kol. Makanan favorit kami adalah nasi megono yang biasa kubeli
pagi-pagi sekali di pasar. Nasi megono Wonosobo ini merupakan nasi dicampur
dengan bumbu dan daun kol sehingga menghasilkan rasa yang khas. Jika dimakan
dengan gorengan rasanya makyos..
Wonosobo terletak di tengah jawa tengah, jika kita dari
Yogyakarta dapat di lalui dengan menggunakan Bis atau Travel langsung dari
jogja. Jika kita menggunakan mobil pribadi maka dapat menuju Wonosobo dengan
kearah Magelang-Temanggung-Wonosobo atau melewati jalan potong yang lebih kecil
tetapi cepat melewati Yogyakarta-muntilan-Borobudur-Wonosobo. Jika kita
melewati kota temanggung menuju Wonosobo maka akan disuguhkan pemandangan yang
cantik karena kita akan melewati lembah diantara 2 gunung, yaitu gunung Sindoro
dan gunung sumbing. Lewati jalan ini pada pagi hari kita akan disuguhkan
pemandangan Sunrise yang luarbiasa.
Sedangkan jika kita melewati jalan Temanggung-Wonosobo pada sore atau malam
hari maka akan kita temui kabut cukup tebal. Sekali waktu saya pernah melawati
jalan ini sore hari dengan kabut yang sangat tebal sampai-sampai jarak pandang
mungkin kurang dari 10 meter. Ditambah jalan khas lembah yang berkelok-kelok
dan naik turun, menambah sensasi kesenangan untuk melewati nya. Dikanan-kiri
jalan kita akan disuguhi pemandangan 2 gunung serta perkebunan teh yang
memanjakan mata.
|
Gunung Sindoro |
Wonosobo merupakan kota yang sangat berkesan untuk saya,
walaupun hanya tinggal selama 6 bulan disana tetapi memberikan kesan yang
mendalam. Selain karena orang-orang nya yang ramah, udara nya yang sangat
sejuk, airnya yang dingin luar biasa serta banyak tempat-tempat wisata yang
menuguhkan pemandangan alam yang luar biasa, ditambah banyak sekali
tempat-tempat itu tidak terlalu terjamah manusia dan memberikan suasana damai
dan tentram. Karena banyak yang jarang dijamah wisatawan maka tidak semua jalan
kearah tempat tersebut bisa diakses dengan mudah. Contohnya saja air terjun
sikarim mungkin hanya bisa dilalui dengan sepeda motor saja. Saya biasa
berjalan-jalan bersama sahabat ku agus ketempat-tempat menarik di wonosobo
dengan motor supra legendaris nya, yang tampaknya schockbreaker nya sudah mati, setiap ada jalan rusak goncangannya
membuat pantat tambah flat.
|
Pemandangan menuju Dieng |
|
Masuk Hutan |
|
Mendaki Gunung lewati Lembah |
Jika anda menyempatkan diri berkunjung ke Wonosobo jangan
lupa untuk membeli manisan carica khas
daerah wonosobo. Manisan ini banyak di jual di pinggir-pinggir jalan penjual
oleh-oleh. Dibuat dari sejenis pepaya yang tumbuh di daratan tinggi di buat
dalam bentuk manisan dalam kaleng kaca atau plastik. Rasanya makyoss..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar